Wednesday, 25 December 2013

Test Kit Asetat (asam atau garamnya) merk ET

Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa CH3COOH, dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Senyawa ini juga sering disebut sebagai asam cuka. Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam asetat, dan asam asetat merupakan hasil samping dari pembuatan bir atau anggur. Penggunaan asam asetat sebagai pereaksi kimia juga sudah dimulai sejak lama. Pada abat ke-3 Sebelum Masehi.

Asam asetat atau bentukan garam asetat seperti isoamil asetat (perasa pisang) atau bentukan garam lain dari asetat banyak dgunakan sebagai bahan tambahan pangan (BTP). Asam asetat adalah pengawet yang umum digunakan yang digunakan di industri pangan untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan bakteri di saus, keju dan acar. 

Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa penggunaan asam asetat dalam konsentrasi kecil tidak memiliki efek seperti yang diinginkan, melainkan sebaliknya - penggunaan acetat konsentrasi kecil justru meningkatkan jumlah toksin dari bakteri berbahaya yang ada dalam makanan. 

"Dalam studi saya, saya melihat bahwa sejumlah kecil asam asetat menyebabkan bakteri menjadi stres, dan mereka bereaksi dengan memproduksi lebih banyak toksin. Namun, jika sejumlah besar asam asetat ditambahkan, seperti yang telah dilakukan di masa lalu, keasaman bahan pangan menjadi meningkat dan bakteri tidak dapat bertahan, "jelas Nina Wallin Carlquist, Doctor of Philosophy in Engineering di Divisi Mikrobiologi Terapan, Universitas Lund.

BEBERAPA BAHAYA ASAM ASETAT SEBAGAI BERIKUT, Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa. Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga beberapa jam setelah kontak. Sarung tangan latex tidak melindungi dari asam asetat, sehingga dalam menangani senyawa ini perlu digunakan sarung tangan berbahan karet nitril. Asam asetat pekat juga dapat terbakar di laboratorium, namun dengan sulit. Ia menjadi mudah terbakar jika suhu ruang melebihi 39 °C (102 °F), dan dapat membentuk campuran yang mudah meledak di udara (ambang ledakan: 5.4%-16%).

Test Kit Asetat merk Easy Test adalah alat untuk pengujian asetat (dalam bentukan asam atau garamnya). Test kit ini mudah digunakan bahkan oleh orang yang tidak mempunyai background analisis laboratorium.




PROSEDUR PENGUJIAN:
  1. Masukkan 5 ml cairan uji ke dalam tabung reaksi atau atau gelas/botol kaca bening vol. 10 ml,
  2. Cek pH dengan kertas pH pastikan pH netral. Jika pH larutan uji kurang dari 7 tambahkan NaOH encer atau jika pH lebih besar dari 7 tambahkan HCl encer sampai pH netral (pH=7).
  3. Tambahkan REAGENT A sebanyak 4 tetes, kocok sekitar 1 menit. Jika larutan berubah menjadi coklat kemerahan dan terbentuk endapat coklat kemerahan saat larutan dididihkan berarti kemungkinan mengandung asetat.
  4. Untuk memastikan, tambahkan REAGENT B 4 tetes, jika endapan terlarut dan warna larutan berubah menjadi kuning berarti memang sampel mengandung asetat (asam asetat atau asetat dalam bentuk garamnya seperti natrium asetat).

Untuk informasi dan pemesanan silahkan hubungi INFO KONTAK KAMI atau klik LINK PROSEDUR PEMESANAN.

Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.